Jumat, 27 November 2009

tugas kimia xii ipa 2lanjutan

TUGAS KIMIA

Bosch, Karl (1874-1940), pembuatan amonia
Bessemer, Sir Henry (1813-1898), pembuatan baja
Cavendish, Henry (1731-1810), penemu hydrogen
Hall, Charles Martin (1863-1914), pembuatan aluminium
Haber, Fritz (1868-1934), pembuatan ammonia
Mitscherlich, Eilhardt (1794-1863), pembuatan fosfor
Moissan, Ferdinand Henri (1852-1907), pembuatan fluor
Priestley, Joseph (1733-1804), penemu oksigen

PROSES PEMBUATAN AMONIAK ( NH3 )
Amoniak diproduksi dengan mereaksikan gas Hydrogen (H2) dan Nitrogen (N2) dengan rasio H2/N2 = 3 : 1 . Disamping dua komponen tersebut campuran juga berisi inlet dan gas-gas yang dibatasi kandungannya, seperti Argon (Ar) dan Methan (CH4).
Secara umum tahapan-tahapan proses pembuatan Amoniak dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Feed Treating dan Desulfurisasi
2. Reforming Section
3. Gas Purification
4. Synthesa Loop dan Amoniak Refrigerant
1. Feed Treating dan Desulfurisasi
Natural Gas sebagai bahan baku utama dalam pembuatan Amoniak haruslah di treatment terlebih dahulu untuk menghilangkan kotoran-kotoran dan senyawa kimiawi yang dapat mengganggu jalannya proses melalui beberapa tahapan berikut :

1.1. Desulfurization Sponge Iron
Sejumlah H2S dalam feed gas diserap di Desulfurization Sponge Iron dengan sponge iron sebagai media penyerap.
Reaksi :
Fe2O3.6H2O + H2S → Fe2S3 6 H2O + 3 H2O

1.2. CO2 Removal Pretreatment Section
Feed Gas dari Sponge Iron dialirkan ke unit CO2 Removal Pretreatment Section
Untuk memisahkan CO2 dengan menggunakan larutan Benfield sebagai penyerap. Unit ini terdiri atas CO2 absorber tower, stripper tower dan benfield system.
1.3. Co-Mo /ZnO Desulfurizer
Seksi ini bertujuan untuk memisahkan sulfur organik yang terkandung dalam feed gas dengan cara mengubahnya terlebih dahulu mejadi Hydrogen Sulfida dan mereaksikannya dengan ZnO.
Reaksi :
RSH + H2 → H2S + RH
H2S + ZnO → ZnS + H2O

2. Reforming Section
2.1. Primary Reformer
Seksi ini bertujuan untuk mengubah feed gas menjadi gas sintesa secara ekonomis melalui dapur reformer dengan tube-tube berisi katalis nikel sebagai media kontak feed gas dan steam pada temperature (824 oC)dan tekanan (45 – 46 kg/cm2) tertentu . Adapun kondisi operasi acuan adalah perbandingan steam to carbon ratio 3,2 : 1.
Reaksi :
CH4 + H2O → CO + 3 H2 - Q
CO + H2O → CO2 + H2 + Q

Secara overall reaksi yang terjadi adalah reaksi endothermic sehingga membutuhkan burner dan gas alam sebagai fuel.
2.2. Secondary Reformer
Gas yang keluar dari primary reformer masih mengandung kadar CH4 yang cukup tinggi, yaitu 12 – 13 %, sehingga akan diubah menjadi H2 pada unit ini dengan perantaraan katalis nikel pada temperature 1002,5 oC.
Reaksi :
CH4 + H2O → 3 H2 + CO
Kandungan CH4 yang keluar dari Secondary reformer ini diharapkan sebesar 0.34 % mol dry basis.
Karena diperlukan N2 untuk reaksi pembentukan Amoniak maka melalui media compressor dimasukkan udara pada unit ini.
Reaksi ;
2H2 + O2 → 2H2O
CO + O2 → 2CO2
3. Gas Purification
3.1. High Temperature Shift Converter (HTS)
Setelah mengalami reaksi pembentukan H2 di Primary dan Secondary Reformer maka gas proses didinginkan hingga temperature 371 oC untuk merubah CO menjadi CO2 dengan reaksi sebagai berikut :
CO + H2O → CO2 + H2 + heat
Kadar CO yang keluar dari unit ini adalah 3,5 % mol dry basis dengan temperature gas outlet 432 oC– 437 oC.
3.2. Low Temperature Shift Converter (LTS)
Karena tidak semua CO dapat dikonversikan menjadi CO2 di HTS, maka reaksi tersebut disempurnakan di LTS setelah sebelumnya gas proses didinginkan hingga temperature 210 oC. Diharapkan kadar CO dalam gas proses adalah sebesar 0,3 % mol dry basis.

3.3. CO2 Removal
Karena CO2 dapat mengakibatkan degradasi di Amoniak Converter dan merupakan racun maka senyawa ini harus dipisahkan dari gas synthesa melalui unit CO2 removal yang terdiri atas unit absorber, striper serta benfield system sebagai media penyerap. System penyerapan di dalam CO2 absorber ini berlangsung secara counter current, yaitu gas synthesa dari bagian bawah absorber dan larutan benfield dari bagian atasnya. Gas synthesa yang telah dipisahkan CO2-nya akan keluar dari puncak absorber, sedangkan larutan benfield yang kaya CO2 akan diregenerasi di unit CO2 stripper dan dikembalikan ke CO2 absorber. Sedangkan CO2 yang dipisahkan digunakan sebagai bahan baku di pabrik urea.
Adapun reaksi penyerapan yang terjadi :
K2CO3 + H2O + CO2 → 2KHCO3
3.4. Methanasi
Gas synthesa yang keluar dari puncak absorber masih mengandung CO2 dan CO relative kecil, yakni sekitar 0,3 % mol dry basis yang selanjutnya akan diubah menjadi methane di methanator pada temperature sekitar 316 oC.
Reaksi :
CO + 3H2 → CH4 + H2O + heat
CO2 + 4H2 → CH4 + 2H2O + heat
4. Synthesa Loop dan Amoniak Refrigerant
4.1. Synthesis Loop
Gas synthesa yang akan masuk ke daerah ini harus memenuhi persyaratan perbandingan H2/N2 = 2,5 – 3 : 1. gas synthesa pertama-tama akan dinaikkan tekanannya menjadi sekitar 177.5 kg/cm2 oleh syn gas compressor dan dipisahkan kandungan airnya melalui sejumlah K.O. Drum dan diumpankan ke Amoniak Converter dengan katalis promoted iron.
Reaksi :
3H2 + N2 → 2NH3 + heat
Kandungan Amoniak yang keluar dari Amoniak Converter adalah sebesar 12,05-17,2 % mol.
4.2. Amoniak Refrigerant
Amoniak cair yang dipisahkan dari gas synthesa masih mengandung sejumlah tertentu gas-gas terlarut. Gas-gas inert ini akan dipisahkan di seksi Amoniak Refrigerant yang berfungsi untuk :
Ø Mem-flash amoniak cair berulang-ulang dengan cara menurunkan tekanan di setiap tingkat flash drum untuk melepaskan gas-gas terlarut.
Ø Sebagai bagian yang integral dari refrigeration, chiller mengambil panas dari gas synthesa untuk mendapatkan pemisahan produksi amoniak dari Loop Synthesa dengan memanfaatkan tekanan dan temperature yang berbeda di setiap tingkat refrigeration.
5. Produk Amoniak
Produk Amoniak yang dihasilkan terdiri atas dua, yakni :
ü Warm Ammonia Product (30 oC) yang digunakan sebagai bahan baku untuk pabrik urea.
ü Cold Ammonia Product (-33 oC) yang disimpan dalam Ammonia Storage Tank.




Frasch Process
Rabu April 22nd 2009, 12:27 am
Diarsipkan di bawah: tugas opebe

Proses Frasch merupakan suatu proses pengeboran yang ditujukan untuk mendapatkan kembali simpanan belerang yang terkandung di dalam tanah. Proses ini ditemukan oleh Herman Frasch (1851-1914), seorang insinyur teknik kimia muda dari Jerman. Pada tahun 1868, Frasch mencoba peruntungannya dengan datang ke Amerika dimana kondisi saat itu Civil War (Perang Sipil) baru saja berakhir dan perekonomian disana mulai bergerak ke arah kemakmuran. Segera setelah kedatangannya, Frasch mendirikan industri laboratorium yang berada di Philadelphia, dan pada 1876, ia berhasil mematenkan proses pembuatan parafin dari minyak mentah. Hal Ini membuat Frasch menarik perhatian dari Standard Oil Company, yang kemudian mempekerjakan Frasch untuk bekerja di Cleveland, Ohio laboratorium. Disana, Frasch mengamati bahwa banyak dari sumur minyak yang tidak dapat dijual karena berisi komponen belerang. Jika minyak “asam” ini dibakar maka akan menghasilkan kualitas yang jelek dan bau yang menyengat bahkan setelah itu dimurnikan. Frasch akhirnya menemukan cara untuk menanggulangi ketidakmurnian ini. Dalam metode yang dia patenkan di tahun 1887, minyak sebelumnya didistilasi dahulu dengan tembaga oksida atau oksida logam lainnya dengan tujuan mengekstraksi sulfurnya. Setelah itu jumlah oksida yang dibutuhkan bisa didapatkan kembali dan digunakan lagi. Proses ini meningkatkan pasokan minyak yang bermanfaat bagi Amerika Serikat dan membantu mengatur tahapan baru dalam industri untuk merintis perindustrian mobil.

Terobosan Frasch yang berikutnya adalah ide mengenai pengeboran untuk belerang-mineral yang digunakan untuk membuat asam sulfat (sulfuric acid), yang mana saat ini adalah industri yang paling penting yang diproduksi indutri kimia.
Meskipun belerang adalah bahan padatan, Frasch percaya bahawa simpanan belerang dalam tanah mampu ia lelehkan dan kemudian dipompa ke atas permukaan, dengan demikian makin banyak minyak yang dapat diproduksi. Pada saat itu, di pulau Mediterania tepatnya Sisilia memiliki hampir sebuah monopoli dari sumber daya alam belerang, di mana disana deposit belerang berada di tempat yang dangkal dan mudah ditambang. Sebagai tambahan, pekerja Sisilia menerima upah rendah dan kondisi yang kasar daripada penambang di Amerika . Texas dan Louisiana merupakan lahan tambang yang besar jumlah belerangnya , tetapi terletak jauh dibawah tanah, dilindungi oleh rawa-rawa dan pasir. Frasch pada tahun 1894 untuk kali pertama berusaha untuk melakukan pengeboran belerang di rawa Louisiana. Dia menyesuaikan metode yang digunakan sebelumnya untuk pertambangan garam larut dalam air. Untuk mencairkan belerang, air panas dipompakan melebihi titik normal didihnya ke dalam tanah melalui borehole. Setelah mengatasi berbagai masalah teknis, Frasch mengelola proses untuk mendapatkan campuran yg berupa lelehan belerang dan air. Frasch kemudian melakukan proses improvisasi dengan menggunakan kompresi udara dan memompa belerang ke permukaan. Meskipun banyak bahan bakar yang dikonsumsi untuk memanaskan air untuk meleburkan belerang, deposit minyak yang besar yang ditemukan cukup baik. Ditahun 1902, proses Frasch untuk produksi sulfur menjadi praktek yang bisa diterapkan secara umum , sehingga memberikan Amerika pasokan belerang dan asam sulfat sendiri untuknya . Ini merupakan salah satu langkah mengurangi ketergantungan Amerika Serikat dari Eropa untuk industri kimia. Saat ini, proses Frasch digunakan untuk menghasilkan hampir sepertiga dari semua komersial belerang
Belerang
Ditulis oleh Redaksi chem-is-try.org pada 26-01-2008
Sejarah
Menurut Genesis, belerang sudah lama dikenal oleh nenek moyang sebagai batu belerang.
Sumber
Belerang ditemukan dalam meteorit. R.W. Wood mengusulkan bahwa terdapat simpanan belerang pada daerah gelap di kawah Aristarchus.
Belerang terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis. Sulfir tersebar di alam sebagai pirit, galena, sinabar, stibnite, gipsum, garam epsom, selestit, barit dan lain-lain.
Pembuatan
Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan garam yang melengkung sepanjang Lembah Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan proses Frasch, air yang dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air untuk mencairkan belerang, yang kemudian terbawa ke permukaan.
Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah, namun belerang harus dihilangkan dari keduanya. Awalnya hal ini dilakukan secara kimiawi, yang akhinya membuang belerang. Namun sekarang, proses yang baru memungkinkan untuk mengambil kembali belerang yang terbuang. Sejumlah besar belerang diambil dari ladang gas Alberta.
Sifat-sifat
Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair maupun padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran. Dengan bentuk yang berbeda-beda, akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan antara sifat dan bentuk alotropnya masih belum dapat dipahami.
Pada tahun 1975, ahli kimia dari Universitas Pensilvania melaporkan pembuatan polimer belerang nitrida, yang memiliki sifat logam, meski tidak mengandung atom logam sama sekali. Zat ini memiliki sifat elektris dan optik yang tidak biasa.
Belerang dengan kemurnian 99.999+% sudah tersedia secara komersial.
Belerang amorf atau belerang plastik diperoleh dengan pendinginan dari kristal secara mendadak dan cepat. Studi dengan sinar X menunjukkan bahwa belerang amorf memiliki struktur helik dengan delapan atom pada setiap spiralnya. Kristal belerang diduga terdiri dari bentuk cincin dengan delapan atom belerang, yang saling menguatkan sehingga memberikan pola sinar X yang normal.
Isotop
Belerang memiliki sebelas isotop. Dari empat isotop yang ada di alam, tidak satupun yang bersifat radioaktif. Belerang dengan bentuk yang sangat halus, dikenal sebagai bunga belerang, dan diperoleh dengan cara sublimasi.
Senyawa-senyawa
Senyawa organik yang mengandung belerang sangat penting. Kalsium sulfur, ammonium sulfat, karbon disulfida, belerang dioksida dan asam sulfida adalah beberapa senyawa di antara banyak senyawa belerang yang sangat penting
Kegunaan
Belerang adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam proses vulkanisasi karet alam dan juga berperaan sebagai fungisida. Belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk fosfat. Berton-ton belerang digunakan untuk menghasilkan asa sulfat, bahankimia yang sangat penting.
Belerang juga digunakanuntuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering. Belerang merupakan insultor yang baik.
Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak, cairan tubuh dan mineral tulang, dalam kadar yang sedikit.
Belerang cepat menghilangkan bau. Belerang dioksida adalah zat berbahaya di atmosfer, sebagai pencemar udara.
OKSIGEN

Oksigen merupakan gas yang tak berwarna dan tak berbau pada suhu dan tekanan biasa serta unsuR yang diperlukan tubuh untuk respirasi.

Kegunaan gas oksigen secara komersil:
1. Untuk proses pembakaran.
2. Untuk pengolahan baja dari besi tuang.
3. Bersama gas karbit digunakan untuk pengelasan logam.
4. Untuk aerasi pada proses pengolahan limba.
5. Untuk pembuatan gas ozon.
6. Oksigen cair bersama-sama dengan hidrogen cair digunakan sebagai bahan-bahan roket.
7. Pengisi tabung pernapasan untuk penyelam dan astronot.
8. Di rumah sakit, untuk membantu pasien yang kekurangan oksigen.
9. Nyala api dari campuran gas oksigen dan gas asetilen (C6H2) akan menimbulkan temperatur yang sangat tinggi, dapat digunakan untuk memotong dan mengelas logam. Pada saat memotong logam digunakan lebih banyak oksigen, sedangkan pada saat mengelas digunakan gas asetilen lebih banyak.
10. Oksigen cair (Liquid oksigen atau LOX) berwarna biru muda dan digunakan sebagai bahan bakar pesawat ruang angkasa.


Pembuatan oksigen
Oksigen dapat dibuat dalam skala kecil di laboratorium dan dapat juga dibuat dalam skala besar di industri.

Di laboratorium
· Pemanasan garam Kalium klorat dengan katalisator MnO2
2KClO3 (S) MnO2 2 KCl (S) + 3O2 (g)
· Pemanasan Barium peroksida
2 BaO2 (S) → 2 BaO (S) + O2 (g)
· Pemanasan garam Nitrat
2 Cu (NO3)2 (S) → 2 CuO (S) + 4 NO2 (g) + O2 (g)
2 KNO3 (S) → 2 NO2 (S) + O2 (g)

Secara teknik dalam industri
· Elektrolisi air dengan bantuan elektrolit , menghasilkan hidrogen di katode dan oksigen di anode.
2H2O (l) elektrolisis 2 H2 (g) + O2 (g)
· Distilasi bertingkat udara cair


OZON
Bentuk lain dari unsur oksigen. Ozon tidak berwarna tetapi berbau sangat tajam. Gas ini terbantuk dalam udara di atmosfer, karena pengaruh sinar ultraviolet matahari atau petir.

3 O2 (g) UV 2 O3 (g) ΔH0 = +285 KJ/mol


AIR
Air adalah senyawa oksigen yang paling penting.
Hidrogen Peroksida
Walaupun tidak sepenting air, hydrogen peroksida juga mempunyai fungsi penting dalam berbagai reaksi oksidasi dan reduksi.

H2O2 + 2 I- + 2 H+ → 2 H2O + I2
Dalam reaksi diatas H2O2 bereaksi sebagai bahan pengoksidasi ( mereduksi H2O )

5 H2O2 + 2 MnO4- + 6H+ → 2 Mn 2+ + 8 H2O + 5 O2
Dalam reaksi diatas H2O2 memegang peranan sebagai bahan pereduksi ( dioksidasi menjadi O2 ).


Pembuatan H2O2
Pembuatan di laboratorium dalam jumlah kecil dilakukan dengan penambahan Barium peroksida kepada larutan asam sulfay encer dan dingin.

BaO2 (P) + H2SO4 (aq) → BaSO4 (P) + H2O (aq)

H2O2 murni merupakan cairan biru pucat dengan titik beku - 0,46 0C. Cairannya lebih kental daripada air ( 1,47 g/cm3 ). Penguraian eksoterm ( perpindahan elektron dari sistem ke lingkungan).

Digunakan dalam bidang industri, pemutih, sebagai antiseptik ringan.



BELERANG


Belerang adalah zat padat pada temperatur kamar, melekat pada temperatur 1190C berwarna kuning dan rapuh. Belerang mempunyai 2 bentuk yaitu belerang rombik dan belerang monoklin. Belerang rombik stabil dibawah suhu 95,5 0C. Diatas suhu tsb, belerang belerang rombik berubah menjadi monoklin. Belerang rombik memiliki rumus S8.


Penambangan Belerang
Belerang yang terdapat dalam batuan dapat diperoleh melalui proses Frasch.


Penggunaan Belerang
1. Untuk membuat asam sulfat
2. Untuk membuat gas SO2 yang biasa dipakai untuk mencuci bahan yang terbuat dari wool dan sutera.
3. Pada industri ban , belerang untuk vulkanisasi karet yang berkaitan agar ban bertambah ketegangannya serta kekuatannya.
4. Belerang juga digunakan pada industri obat-obatan, bahan peledak, dan industri korek api yang menggunakan Sb2S3


Bentuk fisik belerang yang dapat diamati :

· Belerang Rombik ( Sα ) :yang mempunyai 16 cincin S8 dalam 1 init sel dan berubah pada 98,5 derajat Celcius menjadi
· Belerang Monoklinik ( Sβ ) :yang dibayangkan mempunyai 6 cincin S dalam unit selnya. Mencair pada 119 derajat Celcius menghasilkan
· Belerang Cair ( Sλ ) :yang terdiri dari molekul –molekul S8. Suatu cairan kuning, tembus sinar dan bergerak. Tetapi pada 160 derajat Celcius , cincin S8 terbuka dan bergabung membentuk molekul rantai spiral yang panjang , dan menghasilkan
· Belerang cair ( Sµ ) :yang gelap warnanya, sangat kental. Cairan ini mendidih pada 445 derajat Celcius dan menghasilkan
· Uap belerang ( S8 ) :yang terurai menjadi spesies yang semakin kecil dengan meningkatnya suhu.
· Belerang plastik :terbentuk bila cairan Sµ dituangkan ke dalam air dingin. Terdiri dari molekul seperti rantai dan mempunyai kualitas seperti karet ketika mula-mula terbentuk . Tapi, selanjutnya menjadi gampang rusak dan mungkin berubah menjadi belerang Rombik.


Ada 2 macam proses untuk membuat Asam Sulfat :

· Pembuatan H2SO4 dengan proses timbal
Proses tersebut menggunakan ruang reaktor yang dindingnya dilapisi timbal ( Pb ) oleh sebab itu dinamakan proses kamar timbal / bilik timbal.

Reaksi yang terjadi:
2S + 2 O2 → 2 SO2
2 SO2 + 2 NO2 → 2 SO3 + 2 NO
Gas NO dialirkan ke suatu tempat reaksi ( reactor ) dan dioksidasi kembali menjadi NO2
2 NO + O2 → 2NO2
Gas SO3 di kamar timbal direaksikan dengan air yang disemprotkan
SO3 + H2O → H2SO4
Kepekatan H2SO4 yang dihasilkan kira-kira 62,5 % dan dipekatkan lagi hingga 77,6 %


· Pembuatan H2SO4 dengan proses kontak
Pada tahun 1831 seorang ahli kimia berkebangsaan Inggris,Philips telah berhasil mensintesis belerang menjadi H2SO4 sebagai katalis digunakan V2O5
Reaksi yang terjadi :

S + O2 → SO2
2 SO2 + O2 → 2SO3 ΔH = - 98,3 Kj
SO3 dilarutkan dalam H2SO4 pekat (90 – 99 ) %
SO3 + H2SO4 → H2S2O7 (asam pirosulfat )
H2S2O7 diencerkan dengan air akan diperoleh H2SO4 ( 90 – 99 ) %
H2S2O7 + H2O → 2H2SO4
Asam Sulfat yang dihasilkan dari proses tersebut , mempunyai massa jenis 1,84 dan bersifat higroskopis. Apabila H2SO4 pekat dicampur dengan air , akan bersifat eksoterm dan berbahaya. H2SO4 25 % banyak dijual di pasaran dengan nama accu zuur untuk mengisi aki.



SELENIUM


· Selenium yang dipanaskan keatas titik didih lelehnya dan didinginkan kembali , akan berbentuk massa mirip kaca berwarna merah sebagai campuran beberapa bentuk alotropi.

· Bentuk amorf merah diperoleh dari reaksi belerang dioksida dengan larutan asam selenit.

· Massa mirip kaca bila dipanasi diatas 150 derajat Celcius akan berubah bentuk jadi heksagonal abu-abu yakni bentuk stabil pada temperature kamar. Bentuk ini mempunyai sifat logam yaitu menghantar listrik bila disinari.

· Selenium digunakan dalam pembuatan kaca (penghilang rona hijau dan ion fero:pemerah ) , pembuatan email merah pada keramik dan baja dalam vulkanisasi karet ( meningkatkan ketahanan amplas).

· Dapat ditemukan dalam bijih sulfida, terutama dari tembaga, perak, timbal,dan besi.



TELLERIUM


· Telerium hanya mempunyai 2 bentuk alotropi yaitu bentuk kristalin abu-abu stabil dengan struktur rombohedral heksagonal dan bentuk amorf hitam yang diperoleh dari reduksi H2TeO4 oleh belerang dioksida.
· Bila dipanasi di udara, terbakar dengan nyala kehijauan membentuk TeO2
· Tak larut dalam asam klorida namun larut dalam asam nitrat dan aqua regia sehingga membentuk asam telurat serta larut pada Natrium Hidroksida.
· Tellurium terdapat dalam alam terutama sebagai telurida dalam bijih emas, perak, tembaga, timbal,dan nikel.
· Tellerium diperoleh dengan memanaskan TeO2 bersama karbon.


POLONIUM


· Dalam alam dijumpai hanya sebagai hasil pelurtuhan torium dan uranium.
· Polonium lebih bersifat logam, sehingga unsur ini lebih mirip timbal daripada tellurium.
· Digunakan dalam percobaan nuklir dengan elemen seperti Berilium yang melepas neutron saat ditembak partikel alpha.
· Dalam percetakan dan alat fotografi, polonium digunakan dalam alat yang mengionisasi udara untuk menghilangkan kumpulan arus elektrostatis
· Radioaktifitas yang besar dari unsur ini menyebabkan radiasi yang berbahaya bahkan pada sekumpulan kecil unsur polonium.




BELERANG

PENEMU PROSES


BAHAN YANG DI GUNAKAN

PROSES PEMBUATAN DAN REAKSI KIMIA

PROSES PEMBUATAN
Belerang yang terdapat di bawah permukaan biasanya di tambang menurut cara Frasch. Menurut cara ini, belerang di cairkan dengan mengalirkan air super panas (campuran air dan uap air dengan tekanan sekitar 16 atm dan suhu sekitar 160° C) melalui pipa bagian luar dari suatu susunan tiga pipa konsentris. Belerang cair kemudian di paksa keluar dengan memompakan udara panas (dengan tekanan sekitar 20-25 atm). Selanjutnya belerag di biarkan membeku. Oleh karena belerang tidak larut dalam air, maka belerang yang di peroleh dengan cara ini dapat mencapai kemurnian sampai 99,6 %
Dulu, proses Frasch merupakan cara penambangan yang terkenal. Sekarang ini, kebutuhan belerang sebagian berasal dari hasil desulfurisasi minyak bumi. Desulfurisasi minyak bumi di lakukan untuk mengurangi pencemaran akibat pembakaran belerang dalam bahan bakar minyak

REAKSI KIMIA
ASAM SULFAT
Senyawa belerang terpenting dan yang paling banyak diproduksi adalah asam sulfat. Asam sulfat adalah suatu cairan kental seperti oli. Sangat korosif dan merupakan asam kuat. Dalam industri, asam sulfat di buat menurut proses kontak,proses itu dalam garis besarnya adalah sbb.
Pertama ,belerang di bakar, sehingga mejadi belerang dioksida
S (s) + O2 (g) → SO2 (g)

Belerang dioksida kemudian dioksidasi lebih lanjut membentuk belerang trioksida menurut reaksi kesetimbangan berikut.
2SO2 (g) + O2 (g) ↔ 2SO3 (g) ∆H = -98 Kj
Reaksi ini berlangsung pada suhu sekitar 500°C, tekana 1 atm dengan katalis V2O5.

Selanjutnya, gas SO3 dilarutkan ke dalam asam sulfat pekat, sehingga terbentuk asam sulfat pekat berasap yang di sebut juga oleum (H2SO4.SO3 atau H2S2O7).
SO3 (g) + H2SO4 (l) → H2S2O7 (l)

Asam sulfat biasanya diperdagangkan dengan kadar 98% yang di sebut asam sulfat pekat. Asam sulfat pekat itu di buat dari asam sulfat pekat berasap dengan menambahkan air.
H2S2O7 (l) + H2O (l ) →2H2SO4 (l)
Sebelum proses kontak, asam sulfat diproduks dengan proses bilik timbel. Pada proses bilik timbel digunakan campuran gas NO dan NO2 untuk mengatalisis pengubahan SO2 menjadi SO3. Aksi katalis itu diperkirakan sbb.
SO2 (g) + NO2 (g) → SO3 (g) + NO (g)
2NO (g) + O2 (g) → 2 NO2 (g),
Dan seterusnya NO2 megoksidasi SO2.
Gas SO3 yang terjadi kemudian di reaksikan dengan air. Proses bilik timbel hanya menghasilkan asam sulfatsampai kadar 80 %.

MANFAAT / KEGUNAAN
Penggunaan utama dari belerang adalah untuk pembuatan asam sulfat. Sedikit belerang di gunakan pada vulkanisasi karet untuk industri ban kendaraan. Selain itu, belerang juga dapat di gunakan dalam pembuatan bubuk mesiu, insektisida, pembuatan pulp kertas, serta pembuatan obat penyakit kulit / jerawat.
Senyawa belerang seperti belerang dioksida, natrium tiosulfat pentahidrat, dan asam sulfat banyak di gunakan dalam industri.
Belerang dioksida (SO2 ) digunakan sebagai fungisida (antijamur), fumigan (antiserangga), dan dalam jumlah yang sangat kecil di gunakan sebagai pengawet makanan.
Natrium tiosulfat pentahidrat (Na2S2O3.5H2O) digunakan dalam proses pencucian film. Senyawa ini di kenal dengan merk hipo.
Asam sulfat (H2SO4) dipakai sebagai pelarut, pengisi aki, pembuat garam sulfat, pembuatan pupuk, pengolahan minyak, dan pewarnaan tekstil.





























FOSFOR.

PENEMU PROSES

BAHAN YANG DI GUNAKAN
Sumber fosforus terpenting yaitu batuan fosfat, suatu bahan kompleks yang mengandung flourapatit (Ca3(PO4)2.CaF2), yang di panaskan dengan pasir dan kokas (karbon).

PROSES PEMBUATAN DAN REAKSI KIMIA
Pada pembuatan asam fosfat, fosforus putih direaksikan dengan udara berlebihan, lalu di siram dengan air.

P4 + 5O2 →P4O10
P4O10 + 6H2O → 4H3PO4

Di alam, fosforus terdapat dalam bentuk senyawa, terutama sebagai fosfat. Senyawa Ca3(PO4)2 di pisahkan dari batuan fosfat kemudian di panaskan dengan pasir (SiO2) dan kokas (C). Uap fosforus yang terbentuk ditampung dalam air.

2Ca3(PO4)2 (s) + SiO2 (s) + 10 C (s) → 6CaSiO3 (s) + 10 CO (g) + P4 (g)

ASAM FOSFAT
Asam fosfat murni berupa cairan kental tak berwarna dan mudah larut dalam air. Secara komersial, asam fosfat di buat dari reaksi batuan fosfat dengan asam sulfat.

Ca3(PO4)2 + 3H2SO4 + 6H2O → 2H3PO4 + 3CaSO4.2H2O


PUPUK SUPERFOSFAT
Batuan fosfat direaksikan dengan asam sulfat atau asam fosfat, dimana batuan fosfat di ubah menjadi kalsium dihidrogenfosfat atau kalsium fosfat primer [Ca(H2PO4)2] yang larut air.

Ca3(PO4)2 + 2H2SO4 → 2CaSO4 + Ca(H2PO4)2
Ca3(PO4)2 + 4H3PO4 → 3Ca(H2PO4)2
Pupuk yang mengandung senyawa Ca(H2PO4)2 ini di sebut pupuk superfosfat karena mudah larut dalam air. Selain superfosfat, senyawa lain yang di gunakan sebagai pupuk fosfat adalah ammonium fosfat sekunder, (NH4)2HPO4.

MANFAAT / KEGUNAAN
Sebagian besar produksi fosforus di gunakan untik membuat asam fosfat. Penggunaan akhir yang utama dari senyawa fosforus adalah pupuk dan detergen. Fosforus merah dan senyawa fosforus tertentu di gunakan pada pembuatan korek api. Berbagai senyawa organofosfat di gunakan sebagai pestisida.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar